Postingan

SHALAT SEBAGAI ALTERNATIF PENDIDIKAN KARAKTER

A.     Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter menjadi isu menarik dan hangat dibicarakan kalangan praktisi pendidikan akhir-akhir ini. Hal ini karena dunia pendidikan selama ini dianggap terpasung oleh kepentingan-kepentingan yang absurd , hanya mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan penalaran, tanpa dibarengi dengan intensifnya pengembangan kecerdasan hati, perasaan, dan emosi. Output pendidikan memang menghasilkan orang-orang cerdas, tetapi kehilangan sikap jujur dan rendah hati. Mereka terampil, tetapi kurang menghargai sikap tenggang rasa dan toleransi. Imbasnya, apresiasi terhadap keunggulan nilai humanistik, keluhuran budi, dan hati nurani menjadi dangkal. [1] Dalam konteks yang demikian, pendidikan selama ini dianggap telah melahirkan manusia-manusia berkarakter oportunis, hedonis , tanpa memiliki kecerdasan hati, emosi dan nurani. Tidaklah mengherankan jika kasus-kasus yang merugikan negara dan masyarakat (seperti kasus Akil Muchtar ketua Mahkamah Konstitusi, k

Oase Kehidupan

Bagai goresan tinta dibuku begitulah kehidupan akan ada warna-warna yang berbeda disetiap goresan. Kita hidup dengan cerita dan problematika hidup kita sendiri. Dengan berbagai perasaan yang tidak mungkin selalu diketahui orang. Hidup itu perlu rasa syukur agar hidup ini memiliki Oase Kehidupan. Terkadang ketika ketika melihat langit pertama masih ada langit yang lebih tinggi lagi. Berjuta seni dan kehidupan ini, tak selalu sama dengan yang lain. Terkadang apa yang kita anggap berat belum tentu itu berat bagi orang lain, yang kita anggap tidak sempurna mungkin sudah sempurna untuk orang lain. Maka dari itu, rasa syukur wajib ada bagi setiap umat manusia. Ketika, rasa syukur itu sudah ada maka kita akan mau menerima apapun ketentuan Allah dan tidak akan menyalahkan Allah walaupun ujian dan cobaan yang kita jalani di dunia ini terhitung berat. Pengalaman yang pernah terjadi harus kita jadikan pengalaman untuk masa mendatang jangan sampai kita mengulangi hal sama. Sebagai manusia no

Kangen Berat Sama G4

Jalan kita sudah berbeda dan masa depan kita sudah ditentukan. Rasanya baru 1 bulan lalu berpisah sama sahabat-sahabatku tapi rasanya kangen Binggo (bingit lo). Yang biasanya makan bareng, ketawa bareng, saling buily, saling ngedengerin curhat, dan nongkrong bareng sekarang sudah nggak susah kumpul karena kesibukan masing-masing. Sekarang si Epho udah sibuk dengan bisnis outbond.nya, si sany selalu full day ngajar, dan si zen lagi giat kerja dan nguber-nguber dosen, sedangkan aku sendiri sibuk part time plus kuliah lagi. Rasanya pengen seperti masa-masa kuliah 4 tahun lalu. Pengen banget bisa ketawa sampe gelesotan di lantai dan ketawa sekenceng-kencengnya. Ternyata, jadi wanita dewasa itu berbeda ketika masih remaja dan duduk dibangku kuliah. Semakin bertambah umur serasa semakin berpisah dengan teman-teman lama. Nemuin temen yang baik itu susah banget dan kehilangan mereka karena desakan waktu itu rasanya sakitnya ntu disini...hehehehe(critanya pake alay). G4, aku kangen berat s

Istishab

   Pengertian Istishhab Menurut para ulama’ ushul fiqh istishhab ialah tetap berpegang pada hokum yang telah ada dari suatu kejadian samapi ada dalil yang mengubah hokum tersebut.   Para ulama’ mengartikan istishhab adalah: a.        Segala hukum yang telah ditetapkan pada masa lalu, dinyatakan tetap berlaku pada masa sekarang, kecuali ada dalil yang mengubahnya. b.       Segala hukum yang ada pada masa sekarang, tentu telah ditetapkan pada masa lalu. Contoh Istishhab: Perkawinan antara A dan B, kemudian mereka pisah/berjauhan karena suatu pekerjaan selama 15tahun. Karena lamanya mereka berjauhan sehingga B ingin menikah dengan laki-laki C maka siB tidak bisa menikah dengan C karena masih talli perkawinan antara A dan B. Begitu sebaliknya, A juga tidak bisa menikah tanpa izin dari B karena masih ada ikatan perkawinan yang sah.                Dasar Hukum Istishhab Istishhab bukanlah suatu cara menetapkan hokum tetapi cara untuk menguatkan hukum yang pernah ditetapk