strategi marketing mix " Cappucino Cincau"
Wahyu Setiya Utama_Heny kusmawati_MSI
Kebutuhan makanan merupakan kebutuhan pokok bagi
setiap orang. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat pada masa
sekarang, maka permintaan makanan sehat terus meningkat. Pada umumnya
masyarakat menginginkan kuliner yang sehat ,murah, dan cara mendapatkannya
mudah. Hal ini bisa menjadi peluang bagi para pengusaha kuliner, khususnya
kuliner yang sehat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat sebagai camilan
atau pengganti nasi. Maka bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Hal tersebut berdampak pada perkembangan dunia
bisnis di era globalisasi yang mendorong setiap pelaku bisnisnya melakukan
inovasi dan melakukan manajemen marketing
(pemasaran) produk yang ditawarkan.
Apalagi dalam sektor bisnis kuliner, yang memiliki persaingan di dunia
produksi dan pemasaran. Segala usaha harus ditempuh pelaku bisnisuntuk mengahadapi
pesaing dan mampu menghasilkan keuntungan yang ditargetkan, juga mencapai
keinginan pengembangan usaha. Pelaku bisnis yang memenangkan persaingan atau
tetap bertahan tentunya memerlukan strategi-strategi untuk menghadapi
persaingannya. Di dalam teori pemasaran ada strategi yang disebut bauran pemasaran (Marketing Mix). Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran
yang digunakan pelaku bisnis untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar
konsumen.
Salah satu elemen bauran pemasaran adalah produk (Product). Pada elemen ini dapat
memberikan pedoman bagi pelakubisnis untuk mengatur keanekaragaman jenis,
memperhatikan kualitas, menentukan desain, menetapkan merk, menggunakan kemasan
dan membuat ukurannya. Elemen produk merupakan hal yang terpenting karena,
tanpa adanya produk terlebih dahulu merupakan hal yang sulit bagi perusahaan
menetapkan harga, mengadakan promosi penjualan dan mendistribusikannya.[1]
Bagi pelaku bisnis terutama home industri yang telah berjalan dengan baik dalam kegiatan operasionalnya
seperti home industriCappucinno Cincau Indah di Jalan Ratu Kalinyamat no 103 Desa Sambiroto Kecamatan
Tayu Kabupaten pati, tampak indikasi bahwa elemen produk
dan pemasaran merupakan kunci kesuksesan usahan itu.
Dalam menentukan suatu jenis usaha
harus dipikirkan matang-matang resiko yang akan dihadapi home industri. Resiko tersebut dapat menjadi kendala bagi
keberhasilan pemasaran produk yang akan berpengaruh pada laba. Salah satunya
adalah penerapan elemen produk dalam bauran pemasaran yang kurang tepat dan
kecerobohan pihak manajemen dalam menganalisa serta menerapkan kebijakan akan
mengakibatkan konsumen tidak memperoleh kepuasaan dan tujuan perusahaan tidak
tercapai.[2]
Sehubungan dengan pentingnya marketing mix pada suatu produk bagi keberhasilan usaha , hal ini
akan menjadi salah acuan untuk mampu memajukan usaha home industri agar dapat berkembang menjadi sebuah usaha yang lebih
besar lagi, maka penulis memilih judul “Marketing
Mix ProdukCappucinno Cincau Indah di Jalan RatuKalinyamat no 103 desa
Sambiroto Kecamatan Tayu Kabupaten pati”
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana strategi marketing
mix produk Indah cappuccino cincau di Jalan RatuKalinyamat no
103 desa Sambiroto Kecamatan Tayu Kabupaten pati?
B.
Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan
penelitian adalah sebagai berikut.
1.
Menjelaskan strategi marketing mixIndah produk cappuccino cincau di Jalan
RatuKalinyamat no 103 desa Sambiroto Kecamatan Tayu Kabupaten pati
C. Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Informasi dalam menentukan strategi
pemasaran Indah Cappucino Cincau
2. Bahan pertimbangan dalam melakukan
strategi pemasaran dan sebagai literatur bagi personal atau institusi yang akan
melakukan penelitian tentang strategi pemasaran.
3. Saran bagi pengambilan kebijakan dan keputusan
dalam strategi pemasaran
4. Khazanah
keilmuan bagi UMKM yang ingin berkembang
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bahan Baku
Cincau
Bahan baku utama cincau hitam adalah
tanaman janggelan (Mesonapalustris ). Tanaman janggelan merupakan tanaman perdu
yang tingginya antara 30-60 cm. Tanaman janggelan tumbuh dengan baik pada
ketinggian antara 150-1.800 meter dari permukaan laut. Tanaman janggelan tumbuh
dan tersebar di daerah Jawa Barat (sekitar Gunung Salak, Batujajar, Ciampea,
dan Ciomas), Jawa Tengah (sekitar Gunung Ungaran, Gunung Ijen), Sulawesi, Bali,
Lombok, dan Sumbawa. Dengan semakin digemarinya cincau hitam oleh seluruh
lapisan masyarakat, maka tanaman janggelan mempunyai nilai ekonomis yang
semakin penting. Pembudidayaannya sangat mudah karena tidak memerlukan
pemeliharaan yang khusus. Penanaman dilakukan dengan pola tanam tumpang sari,
bersama-sama dengan tanaman lain, seperti kacang panjang, cabe, kedelai,
jagung, dan mentimun. Setelah berumur tiga sampai empat bulan dari saat tanam,
dilakukan pemanenan pertama dengan cara memotong sebagian tanaman menggunakan
sabit sehingga bagian yang tertinggal dapat tumbuh kembali. Pada permanenan
yang kedua, semua tanaman dicabut sampai ke akar-akarnya. Panen terbaik dapat
dilakukan pada bulan ketujuh setelah ditanam. Pohon janggelanyang telah dipanen
selanjutnya dikeringkan dengan cara menghamparkannya di atas permukaan tanah,
hingga warnanya berubah dari hijau menjadi coklat tua. Tanaman cincau yang
telah kering inilah yang merupakan bahan baku utama pembuatan cincau hitam
(Astawan, 2002)[3]
B.
Khasiat
Cincau
Daun janggelan
(bahan utama cincau hitam) mengandung nilai gizi yang cukup baik per 100
gramnya, terutama jika ditinjau dari kandungan mineral dan
vitaminnya (Tabel 2).
Tabel. 2.1 Komposisi Zat Gizi Daun
Cincau Hitam
Komponen Jumlah Per 100 gram Bahan
Energi :122(
kkal)
Protein :6 (g)
Lemak :1
(g)
Karbohidrat :26 (g)
Kalsium :100 (mg)
Fosfor :100 (mg)
Besi :3,3
(mg)
Vitamin A :10750 (SI)
Vitamin B1 :80 (mg)
Vitamin C :17 (mg)
Air :66.0
(g)
b. d. d :(bagian yang dapat dimakan) 40%
|
Sumber: Direktorat Gizi, Departemen
Kesehatan dalam Astawan (2002)
Akan tetapi
cincau hitam (produk jadi) merupakan bahan makanan yang sangat minim kandungan
gizinya. Kandungan terbesar adalah air, hampir mencapai 98 persen. Dengan
alasan ini banyak orang yang menggunakan cincau hitam sebagai makanan rendah
energi untuk tujuan diet, baik karena alasan kesehatan maupun untuk keperluan
melangsingkan tubuh. Cincau dapat dimakan dalam jumlah banyak tanpa perlu
khawatir menjadi gemuk (Astawan, 2002). Walaupun sumbangan gizinya sangat
kecil, tatapi kehadiran cincau dalam minuman dingin sering dilakukan untuk
menciptakan warna-warni yang kontras. Selain sebagai bahan makanan, cincau juga
memiliki kegunaan sebagai obat. Cincau dapat digunakan sebagai penurun panas
badan, demam, sakit perut (perut mual), diare, batuk, pencegah gangguan
pencernaan, dan penurun tekanan darah tinggi.[4]
C. Strategi Marketing Mix
Perusahaan
dalam memasarkan produk selalu di hadapkan pada berbagai kendala diantaranya
kurangnya pemahaman terhadap maksud pemasaran itu sendiri. Kendala lain adalah
bagaimana memenangkan persaingan agar dapat bertahan hidup atau menguasai pasar
yang kurang mengerti bagaimana dan startegi apa yang dilakukan.
Menurut
Wilian J.Stanton mendefinisikan pemasaran adalah sebagai berikut pemasaran
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan –kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada konsumen yang ada
maupun pembeli potensial[5]
Dari
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa di dalam pemasaran terdapat empat
variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran, dan dikenal dengan istilah
bauran pemasaran (Marketing Mix).
Sementara itu, marketing mix memiliki definisi yakni kombinasi empat variabel
atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni:
produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi[6].
Dengan kata lain, Marketingmix
merupakan variabel-variabel terkendali yang dapat digunakan perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju
perusahaan, yang terdiri dari empat P, yaitu: Product (produk), Price
(harga), Promotion (promosi), Place (tempat atau distribusi)
Produk
merupakan unsur pertama dalam marketing mix. Lebih lanjut, produk adalah
sekumpulan atribut nyata (tangible)
dan tidak nyata (Intangible)
didalamnya sudah mencakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise
pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh
pembeli sebagai suatu yang bisa memuaskan keinginannya.[7]
Selain
itu, produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar, untuk diperhatikan
diperoleh digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan. Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan
, dibeli, digunakan atau dikonsumsikan; istilah produk mencakup benda-benda
fisik, jasa-jasa, kepribadian, tempat-tempat, organisasi dan ide-ide atau dapat
juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang
guna memuaskan suatu kebutuhan maupun keinginan.[8]
Untuk
itu hal-hal yang menyangkut produk dan kaitannya perlulah pula mendapat suatu
perhatian seperti bentuk fisik, merk, pembungkus, garansi, dan service sesudah
pembelian yang menyertainya.
Bab
III
Metode Penelitian
1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan fenomenologis, artinya peneliti akan melihat
gejala yang terjadi di masyarakat dan memaparkan seperti apa adanya tanpa
diikuti persepsi peneliti. Dalam melihat gejala yang terjadi, peneliti berusaha
untuk tidak terlibat secara emosional.[9]
Sesuai dengan fokus penelitian, maka penelitian ini menggunakan paradigma diskriptif
kualitatif dengan tujuan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut
pandang partisipan dan didukung data numerik sebagai data pendukung.
2.
Tempat atau lokasi penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Ratu Kalinyamat no 103 Desa
Sambiroto Kecamatan Tayu Kabupaten pati.
3.
Informan Penelitian
Informan adalah istilah lain yang
digunakan untuk menyebut subjek penelitian. Menurut Idrus, informan yaitu orang
yang memberi informasi tentang data yang diinginkaan peneliti berkaitan dengan
penelitian yang sedang dilaksanakan.[10]Dalam
penelitian ini, informan yang digunakan adalah pemilik Indah Cappucino Cincau
dan menggunakan responden masyarakat kategori dewasa antara usia 12 tahun
hingga 40 tahun.
4.
Teknik Penentuan Informan
Penentuan subjek yakni informan dalam penelitian ini
menggunakan teknik sampling, sampling yang akan digunakan adalah sampling
bertujuan (purposive sampling) dan snow ball sampling.
Menurut idrus, purposive
sampling adalah teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika memiliki
pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya. [11]Sedangkan
snow ball sampling adalah jumlah
subjek yang sedikit dan semakin lama berkembang menjadi banyak. Dengan teknik
ini, jumlah informan yang akan menjadi subjeknya akan bertambah sesuai dengan
kebutuhan dan terpenuhinya informasi untuk hasil penelitian.[12]
Adapun subjek dalam penelitian ini antara lain:
a. Pemilik
Indah Cappucino Cincau
b. Karyawan
Indah Cappucino Cincau
c. Pelajar
d. Masyarakat
umum/konsumen
e. Dokumen-dokumen,
arsip-arsip
5.
Teknik Pengumpulan Data[13]
Dalam pengumpulan data, peneliti
mengkombinasikan metode observasi, wawancara, quisioner dan dokumentasi.
a.
Observasi
Obervasi digunakan tidak terbatas hanya pada komunitas. Observasi
non-partisipan diperoleh dengan melihat esensi dan makna dibalik realitas, maka
peneliti melengkapinya dengan metode wawancara. Adapun observasi dalam
penelitian ini akan membantu peneliti untuk menyusun latar belakang masalah
sebelum melakukan wawancara.
b.
Wawancara
wawancara merupakan cara pengambilan data melalui kegiatan komunikasi
lisan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan masalah
penelitian. Dengan pedoman wawancara, diharapkan dapat membantu perolehan data
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode ini digunakan untuk mendapatkan
data primer penelitian mengenai strategi marketing mix pada produk Indah
Cappucino Cincau dengan informan adalah pemiliki dan karyawan Indah Cappucino
Cincau.
c.
Dokumentasi
Dokumentasi termasuk data sekunder, disamping data primer yang
diperoleh langsung dari subyek penelitian, namun hal ini menjadi penting untuk
memperkaya analisis penelitian dan dapat membantu pemaknaan data penelitian.
Metode dokumentasi membantu peneliti menemukan data letak geografis, orientasi
kancah, ruang lingkup tempat penelitian, dan dokumentasi hasil wawancara
6.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan model interaktif Huberman dan Miles dengan membagi model interaktif
ke dalam tiga hal utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
data/verifikasi.
Proses analisis interaktif ini merupakan proses
siklus dan interaktif artinya peneliti harus siap bergerak diantara empat
sumbu kumparan itu yaitu proses
pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan kesimpulan atau verifikasi.
Dengan begitu, analisis ini merupakan sebuah proses yang berulang dan berlanjut
secara terus menerus dan saling menyusul. Kegiatan keempatnya berlangsung
selama dan setelah proses pengambilan data berlangsung. Kegiatan baru berhenti
saat penulisan akhir penelitian telah siap dikerjakan.[14]
7. Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang
diperbaharui dari konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan
(validitas) dan keandalan (reabilitas). Agar dapat terpenuhinya validitas data
dalam penelitian kualitatif, dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
memperpanjang observasi, pengamatan yang terus menerus, triangulasi,
membicarakan hasil temuan orang lain, menganalisis kasus negatif, dan
menggunakan bahan referensi[15].
Guba menyarankan tiga teknik agar data dapat
memenuhi kriteria validitas dan reabilitas yaitu memperpanjang waktu tinggal,
observasi lebih tekun dan melakukan triangulasi. Menurut moelong triangulasi
yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbanding terhadap data
itu. Selanjutnya, Dezin membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori[16]
Dalam penelitian ini, triangulasi yang digunakan
penulis adalah triangulasi sumber dan triangulasi data. Triangulasi sumber
dilakukan dengan membandingkan informasi yang diberikan oleh informan dan
membandingkan data hasil observasi dan wawancara. Adapun triangulasi data dilakukan dengan cara
mengumpulkan data sejenis dari sumber berbeda. Teknik ini diharapkan
dapatmemberikan informasi yang lebih tepat, sumber data di ambil dari pemiliki,
karyawan, dan konsumen Indah Cappucino sebagai
informan dalam penelitian ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Marketing
Mix Produk Indah Cappucino Cino
1. Strategi Produk
Menurut owner outlet
Indah Cappucino Cincau yang bernama Mb Novi, yang diwawancarai pada tanggal 20
Juni 2015 menyatakan bahwa satu- satunya outlet di Pati dengan produk es
cappuccino cincau dengan berbagai puluhan varian rasa. Selain itu, harganya
juga cukup terjangkau dikarenakan target pasar yaitu menengah kebawah. Yang
membuat produk ini unggul adalah salah satu minuman kopi yang sehat dikarenakan
dicampur dengan cincau. [17]
Cappucino cincau ini adalah ide produk dari bahan baku kopi dan cincau
karena adanya permintaan yang besar terhadap es kopi yang menyehatkan. Lebih
lanjut, sekarang ini mulai banyaknya penjual es cappuccino cincau sehingga
perlunya berinovasi, dan menciptakan sesuatu yang unik namun tetap sehat[18].
Yang lebih istimewa bahwa pengembangan produk “Indah cappucino cincau” memiliki
perbedaan dibandingkan dengan produk cappucino cincau yang lain, yang pertama
dilakukan inovasi berupa varian rasa dan fruity
blended dan yang kedua komponen bahan yang digunakan adalah kopi pilihan.
Sementara itu, keunikan produk adalah mix
blended antara kopi-buah dan bukan
hanya unik tetapi juga sehat untuk tubuh.[19]
Strategi produk yang digunakan oleh mbak Novi sebagai owner outlet
cincau indah ternyata sesuai dengan respon pasar di masyarakat. Hal tersebut
sesuai dengan hasil survey tanggal 23
Juni 2015
Tabel.
4.1Potensi Pertumbuhan Produk
Survei respon konsumen tentang produk
“Capcin INDAH”
|
||
PERTANYAAN
|
YA
|
TIDAK
|
Ketertarikan produk
|
80%
|
20%
|
Sehat dan segar
|
70%
|
30%
|
Keterjangkauan harga
|
70%
|
30%
|
Potensi Pengunjung datang kembali
|
80%
|
20%
|
Nb. Survei di lokasi
dengan menggunakan sampel 50 Pengunjung yang ada
......................................
......................................
Dari tabel diatas, diperoleh data bahwa
80% masyarakat tertarik dengan produk capcin dan 20% tidak menyukainya. Ini
merupakan salah satu indikasi produk cappucino cincau ini memiliki daya beli
masyarakat yang tinggi sehingga grafik pembelian nantinya akan cenderung
meningkat. Setelah itu, 70% masyarakat juga menyatakan bahwa cappucino cincau adalah kuliner yang sehat
dan menyegarkan baik dalam keadaan dingin maupun hangat dan 30% menyatakan
tidak. Hasil survey tersebut
menyebutkan keterjangkauan harga mendapatkan respon 70% sangat terjangkau dan
30% tidak. Melihat dari observasi penelitian, hal ini sangat sesuai dengan
kemasan cup yang berukuran besar sehingga sangat memuaskan konsumen. Sementara
itu, potensi untuk kembali datang memiliki prosentasi 80% dan 20% tidak kembali
lagi, dan hal ini sangat sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang
penulis lakukan Dengan kata lain, Indah cappucino cincau memiliki rasa yang
enak dan unix dengan berbagai varian rasanya yang tidak membosankan.
Potensi pertumbuhan produk yang
baik juga tidak menutup resiko kerugian diantaranya adalah tidak tercapainya
target penjualan, anak-anak tidak masuk dalam pangsa pasar karena kopi tidak
baik untuk mereka, munculnya pesaing- pesaing baru, munculnya Moral Hazard
dari pegawai seperti ; memanipulasi jumlah varian produk terjual, datangnya
musim hujan membuat turunnya nilai penjualan produk. Maka dari itu, antisipasi
yang dapat dilakukan adalah menambah jumlah produksi barang dan strategi
promosi, menambah variasi “milky fruity” yang terbuat dari susu,melakukan
inovasi- inovasi produk dengan cepat seperti strawcino cincau, applecino cincau
dll, menghitung jumlah produk penjualan menggunakan jumlah cup terjual untuk
minuman serta melakukan evaluasi mingguan dan memproduksi dalam jumlah sedikit
untuk menekan biaya atau membuat hot capcin.
2.
Strategi Harga
Outlet Indah
Cappucino Cincau menerapkan system harga jual termasuk sedekah. Dengan
ketentuan setiap pembelian 1 cup Cappucino Cincau Indah akan otomatis beramal
Rp 200,- bagi kaum duafa dan anak yatim. Strategi marketing mix seperti ini
diharapkan selain menikmati pembelian produk juga sekaligus beramal. Konsumen
pun mampu bersedekah secara rombongan. [20]
Selain itu,
outlet Indah Cappucino Cincau juga menawarkan system point, dengan ketentuan
setiap pembelian 100 cup akan mendapatkan 25 point, yang dapat ditukarkan
dengan merchdise atau mendapat pilihan lain yakni gratis 2 cup cappucino
cincau. Adapun daftar harga Cappucino Cincau Indah adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2 Daftar Harga Indah Cappucino
Cincau
1.
Es Cappucino Cincau Original Rp. 4000,- keuntungan 1500
2.
Es Cappucino Cincau Spesial Rp. 5000,- keuntungan 2000
3.
Es Mocca Cincau Rp. 5000,- keuntungan 2000
4.
Es Choco Cincau Rp. 5000,- keuntungan 2000
5.
Es Late Cincau Rp. 5000,- keuntungan 2000
6.
Es Capcin Mint Rp. 5000,- keuntungan 1800
7.
Es Capcin Oreo Rp. 6000,- keuntungan 2500
8.
Es Capcin Donut Rp. 6000,- keuntungan 2500
9.
Es Capcin Kurma Rp. 7000,- keuntungan 2500
10.
Es Bubble Fee Rp. 7000,- keuntungan 3500
11.
Es Capcin Hazelnut Rp. 7000,- keuntungan 2500
12.
Es Capcin Caramel Rp. 7000,- keuntungan 2500
13.
Es Capcin Nata de coco Rp. 7000,- keuntungan 2500
14.
Es Susu Cincau Original Rp. 5000,- keuntungan 2000
15.
Es Susu Cincau Spesial Rp. 6000,- keuntungan 2500
16.
Es Susu Cincau Oreo Rp. 7000,- keuntungan 3000
17.
Es Milky Capcin Rp. 6000,- keuntungan 2500
18.
Es Strwberry Cincau Rp 6000,- keuntungan 1500
19.
Es Pisang Cincau Rp 6000,- keuntungan 1500
20.
Es Melon Cincau Rp 6000,- keuntungan 1500
Sumber Data: hasil observasi di
Cappucino Cincau Indah 2015
3. Stategi Promosi
Promosi
adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan
produk pada pasar sasaran. Adapun sasaran konsumen atau pangsa pasar IndahCappucino
adalah sebagai berikut.
|
Adapun
target promosi Cappucino Cino kepada pembeli dengan pangsa pasar adalah
bersifat individu dengan karakteristik sebagai berikut :
- Jenis Kelamin : Laki- laki dan perempuan
- Umur : 12- 40 th
- Kelas Sosial : Menengah kebawah
- Status Individu : Pelajar dan Umum
- Keadaan individu : Menyukai minuman kopi dan menyukai cincau
- Daya beli masyarakat: Tinggi
Strategi promosi yang dilakukan tidak
hanya melalui verbal saja, akan tetapi akses internet pun dijadikan sarana
untuk memasarkan produk . Facebook,
twitter, blog dll menjadi sarana promosi produk. Selain itu juga memberikan
pamphlet ketika melakukan layanan delivery
order untuk lebih menarik konsumen sekaligus menambah jumlah penjualan.
Menggunakan media radio sebagai ajang publikasi produk cappuccino
cincau. Selain itu juga memanfaatkan interkasi langsung dengan pembeli
cappuccino cincau ketika melayani
sehingga promosi akan terjadi dari mouth
to mouth. Dengan aneka promosi tersebut target permintaan pun mengalami
kenaikan dari bulan ke bulan.
JUMLA
PERMINTAAN PRODUK PER BULAN
|
|
Grafik 4.2 Jumlah Permintaan Produk Per Bulan
Sumber data: primer dari
Arus Kas outlet Indah Cappucino Cincau
4.
Strategi Distribusi atau
Tempat
Outlet ini berlokasi di Jalan Ratu Kalinyamat no 103
Desa Sambiroto Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Lokasi tersebut terlihat sangat
strategis dan ramai dengan calon konsumen karena dekat dengan sekolah, pondok
pesantren, perkantoran, dan tempat usaha lainnya. Selain itu, outlet Indah
Cappucino Cincau juga mendistribusikan
cappuccino cincau ke kantin-kantin sekolah disekitar Kecamatan Tayu. Hal
ini diimbangi dengan menyanggupi pesanan untuk acara skala kecil maupun skala
besar.Adapun metode pendistribusian dilakukan dengan baik system call me, goodservice and
fast delivery maupun you’re
welcome and good service.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Strategi marketing mix
yang digunakan pada produk Indah Cappucino Cincau terdiri dari empat aspek
diantaranya adalah strategi produk, strategi harga, strategi promosi dan
strategi distribusi atau tempat. Dengan rincian sebagai berikut:
1.
Strategi produk
yang ditawarkan adalah bisnis kuliner yang berbasis pada bahan baku kopi dengan
inovasi puluhan rasa cappucino cincau. Selain itu, produk tersebut menawarkan
keanekaragaman rasa yang unix dan memiliki keunggulan diantaranya mix produk
kopi dan fruity.
2.
Strategi harga
yang digunakan adalah menggunakan harga untuk konsumen menengah kebawah dengan
kisaran harga Rp 4000,- s.d Rp 6000,- per cup.nya dengan margin keuntungan
berkisar Rp 1.500,- s.d Rp 3.500,-.
3.
Strategi promosi
yang digunakan adalah sosialisasi lebih interaksi pembelian/direct selling,
melalui media sosmed seperti facebook, twitter, dan blog, melalui media radio,
dan pamlet
4. Strategi
tempat yang digunakan adalah memilih lokasi sesuai dengan pangsa pasar yang
dituju yakni di Jalan Ratu
Kalinyamat no 103 Desa Sambiroto Kecamatan Tayu Kabupaten Pati.
Sedangkan, distribusi yang digunakan adalah order deliverydengan tag linebaikcall
me, goodservice and fast delivery maupun you’re welcome and good service.
B.
Saran
1.
Bagi Outlet
Indah Cappucino Cincau, alangkah lebih baik lagi apabila outlet tersebut dapat
membuka lebih banyak cabang sehingga memperluas pemasaran dan dapat menambah
konsumen.
2. Bagi
peneliti selanjutnya, lebih baik memperluas lagi bidang kajian penelitian
sehingga mampu memberikan penjelasan strategi pemasaran yang lebih baik
DAFTAR
PUSTAKA
Cahyadi
Zulkhadi Khirom, Analisis Strategi
Pemasaran Cincau Drink (Kasus pada CV.
Citra Pangan Mandiri, Bogor)
Skripsi: prodi Ekstensi Manajemen Agribisnis,Fakultas PertanianInstitut
Pertanian Bogor, 2008, hal 17-18
Basu
Swastha D.H dan T. Hani Handoko, 1987.Manajemen Pemasaran : Analisa
Perilaku
dan
Konsumen,
Edisi Ke-1.Yogyakarta: Liberty
Kamal,2005
Analisis Produk Perusahaan Roti Kharisma
di Pasar KliwonSurakarta.Skripsi
UNS; prodi Manajemen
Khirom, Cahya Zulkhadi.2008. Analisis Strategi Pemasaran Cincau Drink
(Kasus pada CV.
Citra Pangan Mandiri, Bogor) Skripsi: prodi Ekstensi Manajemen Agribisnis,Fakultas
PertanianInstitut Pertanian Bogor.
Idrus,
Muhammad. 2009. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial.Jakarta: Erlangga.
Moelang,
Lexy J.2002. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Stanton,
Willian J 1996. Prinsip-prinsip pemasaran
(terjemahan Y. Lamarto) Edisi ke-7,
Jakarta: Erlangga.
[1] Kamal,
Analisis produk perusahaan roti”Kharisma” di pasar kliwon, surakarta,
skripsi:fakultas Ekonomi,jurusan manajemen(Surakarta: UNS, 2005) hal 1
[2] Kamal,
Ibid...hal 2
[3]Cahyadi Zulkhadi Khirom, Analisis Strategi Pemasaran Cincau
Drink (Kasus pada CV. Citra Pangan Mandiri, Bogor) Skripsi: prodi Ekstensi
Manajemen Agribisnis,Fakultas PertanianInstitut Pertanian Bogor, 2008, hal
17-18
[4]Cahyadi
Zulkhadi Khirom, Ibid..hal 18-20
[5] William J Stanton,
Prinsip-prinsip pemasaran (terjemahan Y. Lamarto) Edisi ke-7, Erlangga,
Jakarta, 1996 hal 221
[6] Basu Swastha D.H dan T. Hani
Handoko, Manajemen Pemasaran : Analisa
Perilaku dan Konsumen, Edisi Ke-1, Liberty, Yogyakarta,1987 hal 42
[7]William J Stanton, Ibid...hal 223
[8] Philip...hal 223
[9]Muhammad Idrus, Metodologi
Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009) h.246
[10] Idrus h 91
[11] Idrus h
96
[12] Idrus h
97
[13]Muhamad
Idrus, Ibid...h.246-247
[14] Idrus
148
[15] Idrus h
145
[16]
Moelang, Lexy J.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya h 178-179
[17]Hasil wawancara dengan Mbak Novi
sebagai owner outlet Cappucino Cincau Indah pada Jam 10.00 tentang keunggulan
produk
[18] Hasil Wawancara dengan Mbak Novi
sebagai owner outlet Capuccino Cincau Indah pada Jam 10.00 tentang ide produk
[19] Hasil Wawancara dengan Mbak Novi
sebagai owner outlet Capuccino Cincau Indah pada Jam 10.00 tentang perbedaan
dan keunikan produk
[20]Hasil Wawancara dengan Mbak Novi
sebagai owner outlet Capuccino Cincau Indah pada Jam 10.00 tentang strategi
harga produk
Komentar
Posting Komentar