SELAMAT JALAN EYANG UTI
5 Mei Jam 09.00 ada haru biru dan tetesan air mata membasahi
pipi. Eyang Uti tersayang harus dipanggil oleh Allah S.W.T. Eyang yang selama
21 tahun selalu menemani hari-hariku dan mengasuhku dari aku bayi sampai SMA
harus meninggalku dengan tiba-tiba. Eyang yang selalu menyambutku ketika aku
pulang dari Yogja dengan semua bawaan yang banyak. Setelah 2 minggu
kehilangannya rasanya masih sangat berat dan susah untuk melepaskan. Apalagi,
melihat ayah yang selalu setia mendoakan eyang uti setiap saat dengan deraian
air mata, rasanya susah sekali membendung air mata ini ketika sendiri. Apalagi
ketika, 7 harian lalu ketika semua keluarga berkumpul dan selalu mengadakan
yasinan dan tahlilan secara bersama seperti air terjun yang tidak mau kering
air mata ini sulit untuk berhenti.
Ya allah semoga Eyang Uti selalu berada disurgamu. Diampuni
semua dosanya. Berikanlah dia tempat yang Nyaman
Walaupun, ketika sampai rumah aku udah nggak melihat
jenazahnya tapi semua kenangan manis bersama eyang selama ini susah sekali
dilupakan. Dimana setiap kepulangku kerumah dia selalu menyambutku dengan
bahagia. Selalu menelponku setiap seminggu sekali. Selalu tersenyum ketika aku
hanya mampu menghadiahinya sebuah daster. Sampai-sampai dia memakainya setiap
saat. Selalu menemaniku ketika aku dirumah sendirian. Minta dianterin
kemana-mana, Selalu membuatku air hangat untuk aku biar mau mandi, rela nemenin
aku ngaji dan solat hajad tiap bulan ramadhan.
Dulu aku pernah kehilangan eyang kung ketika SMP dan susah
ngelupaiinya. Kenapa ya, orang-orang yang sangat sayang sama aku malah cepet
banget ninggalin aku???.
Padahal, eyang yang duluan dipanggil itu yang sangat deket
sama aku. Janjinya, ketika aku wisuda mau dateng malah udah duluan dipanggil
yang maha kuasa. Tahun lalu, pas lebaran janjinya mau ngebrong di malioboro,
&dateng pas aku wisuda, semuanya kini sudah luntur
bersama keterlambatan wisudaku.
Gini rasanya nyesel nggak bisa ngebahagiain orang kita
sayang, rasanya ngerasa jadi orang yang nggak berguna. Gara-gara aku kelamaan
wisuda lebaran tahun baru 2014 ini, aku nggak bisa sungkeman dan ketawa-tawa
bareng eyang uti lagi. Semoga aku masih ngebahagian orang-orang terdekat
secepat mungkin. Aku nggak mau menyesal yang kesekian kalinya.
Komentar
Posting Komentar