Resensi Novel; Dahlan Iskan
Siapa yang nggak kenal Dahlan Iskan?
Hampir semua orang di Indonesia membicarakan bapak menteri BUMN yang
satu ini. Perilakunya yang merakyat, sikapnya yang rendah hati dan
tindakan-tindakannya yang berani ‘melawan arus’ nggak jarang jadi
obrolan yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Pro dan kontra pun
juga muncul dari berbagai pihak. Banyak yang memuji dan mengagumi, namun
ada beberapa yang tidak suka. Kalau saya? saya suka tulisan-tulisan
beliau. Seperti tulisannya yang terangkum dalam bukunya yang diberi
judul : Ganti Hati
Membaca sekilas judulnya, saya mengira
bahwa buku ini pastilah tentang sikap-sikap baik beliau, karena ada kata
‘hati’ yang biasanya berarti perasaan, cinta, atau kebaikan, dan
sejenisnya. Tetapi saya salah. ternyata Ganti ‘hati’ dalam buku ini
adalah makna yang sebenarnya. Ya, hati, salah satu organ penting dalam
tubuh manusia.
Buku ini adalah kumpulan dari tulisan
bersambung pak Dahlan yang waktu itu masih bekerja di Jawa Pos. Tulisan
sebanyak 33 edisi ini akhirnya dibukukan, atas permintaan dari para
pembaca setianya.
Di dalam buku ini beliau menceritakan
bagaimana awalnya penyakit kanker hati dan sirosis itu mampir ke
tubuhnya, bagaimana akhirnya beliau memutuskan untuk melakukan operasi
transplantasi hati di Tiongkok, serta bagaimana beliau bertahan dari
sakitnya. Semua diceritakan secara gamblang, dengan bahasa yang ringan
dan tentu saja menarik.
Tak hanya itu, sepanjang cerita
transplantasi hati juga sering disisipkan cerita-cerita ringan seputar
pekerjaan beliau, seputar kehidupan pribadi dan masa kecilnya yang
‘susah’, hingga bisa menjadi seperti sekarang ini.
Menurut saya buku ini bagus, karena saya
mendapatkan banyak pengetahuan dan cerita menarik dalam satu buku. Saya
belajar banyak sekali kosakata baru, khususnya kata2 dalam ilmu
kesehatan yang banyak diceritakan di sini. Saya jadi tahu apa itu
sirosis, hubungan antara penyakit sirosis dan wajah yang menghitam yang
kadang suka disalah-artikan oleh orang-orang. Saya juga jadi tahu kalau
ternyata liver itu bisa dipotong, karena liver adalah organ yang bisa
tumbuh lagi. Ini biasanya dilakukan kepada mereka yang takut dengan
transplantasi liver atau tak kunjung menemukan donor liver yang cocok.
Semua istilah istilah dalam kesehatan
dikemas dalam bahasa yang mudah dicerna. Misalnya saja pada bab
“Esofagus ditambal atau Bilang Saja Dilaminating”. Disini beliau
menuliskan ;
Banyak hal-hal baru dan menarik dalam buku ini. Tapi bagi anda yang ‘gampang mual’, sebaiknya mikir-mikir dulu deh sebelum baca atau beli. Beberapa cerita yang ‘berdarah’ sering dituliskan secara gamblang, dan pada akhir buku ada beberapa koleksi foto pribadi beliau saat operasi transplantasi hati.“..antara lain dengan menuangkan semacam lem berwarna putih ke gelembung-gelembung varises di esofagus saya. Tujuannya untuk menambal bagian yang sudah meletus. Dengan begitu, ketika meletus darahnya tidak semburat ke luar lagi. teknis penambalan esofagus sebenarnya tidak sesederhana penjelasan saya itu. Saya hanya menyederhanakannya. Bahkan, kepada keluarga saya, saya menggunakan istilah yang lebih sederhana lagi : saluran pencernaan saya ‘dilaminating’…”
well
BalasHapus