SELAMAT JALAN EYANG UTI
5 Mei Jam 09.00 ada haru biru dan tetesan air mata membasahi pipi. Eyang Uti tersayang harus dipanggil oleh Allah S.W.T. Eyang yang selama 21 tahun selalu menemani hari-hariku dan mengasuhku dari aku bayi sampai SMA harus meninggalku dengan tiba-tiba. Eyang yang selalu menyambutku ketika aku pulang dari Yogja dengan semua bawaan yang banyak. Setelah 2 minggu kehilangannya rasanya masih sangat berat dan susah untuk melepaskan. Apalagi, melihat ayah yang selalu setia mendoakan eyang uti setiap saat dengan deraian air mata, rasanya susah sekali membendung air mata ini ketika sendiri. Apalagi ketika, 7 harian lalu ketika semua keluarga berkumpul dan selalu mengadakan yasinan dan tahlilan secara bersama seperti air terjun yang tidak mau kering air mata ini sulit untuk berhenti. Ya allah semoga Eyang Uti selalu berada disurgamu. Diampuni semua dosanya. Berikanlah dia tempat yang Nyaman Walaupun, ketika sampai rumah aku udah nggak melihat jenazahnya tapi semua kenanga